Akselerasi Industri Halal Pilar Utama Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Notification

×

Iklan

buku

Iklan

buku

Akselerasi Industri Halal Pilar Utama Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Minggu, 10 Juli 2022 | 10:57 WIB Last Updated 2022-07-10T04:04:55Z
buku


ZONAHALAL
- Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.A., Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan, “Akselerasi industri halal dan pengembangan pariwisata halal menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional dalam skenario pasca-pandemi. MUI memainkan peranan kunci dalam mendorong pertumbuhan ekosistem halal Indonesia untuk mendukungnya menjadi pusat ekonomi halal dunia pada 2024. Berkolaborasi dengan mitra di ekosistem teknologi, khususnya Huawei, kami dapat mendirikan infrastruktur halal sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, mengadvokasi regulasi yang berpihak dengan industri halal maupun pariwisata, menumbuhkan pengusaha kuliner dan UMKM, serta meningkatkan produktivitas di kalangan pemain industri halal, termasuk ekspor-impor halal dengan negara-negara yang memiliki standar-standar yang diakui secara internasional.”


Berbicara mengenai donasi yang diberikan Huawei, K.H. Zulfa Mustofa, Wakil Ketua Nahdatul Utama mengatakan, “Merupakan ajaran keyakinan kami untuk memberikan apa yang telah dilimpahkan kepada kita. Yang dilakukan Huawei hari ini sejalan dengan ajaran yang kami pegang teguh.”


Sementara, Dr Ma’mun Murod Al-Barbasy, M.Si dari PP Muhammadiyah menambahkan, “Kurban merupakan wujud nyata dari nilai sosial dan kemanusiaan yang terdapat pada keyakinan kami. Kegiatan donasi kurban yang diselenggarakan Huawei mencerminkan kedua nilai tersebut.”


Di sela-sela acara, Huawei juga mengadakan diskusi panel yang bertajuk Transformasi Digital dalam Ekonomi Syariah yang melibatkan Muhammad Neil El Himam, M.Sc., Deputi Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia; Ir. Eddy Satriya, M.A., Deputi Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; Muhammad Hamudi Bin Abdul Khalid, CEO dan Co-founder Orpheus Capital; dan Muhammad Dennisa, Program Director Huawei Spark Malaysia sebagai panelis, serta Heru Sutadi, Executive Director Indonesia ICT Institute sebagai moderator.


Pada sesi diskusi panel, Muhammad Neil El Himam, M.Sc., Deputi Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia menekankan bahwa pemerintah mengedepankan sinergi pentahelix dalam mengembangkan ekosistem ekonomi digital dan ekonomi Syariah. 


“Kami berharap, dukungan teknologi dari pemain TIK global, khususnya Huawei, akan memberdayakan transformasi digital di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga tools serta platform digital dapat dimanfaatkan pelaku usaha dengan lebih optimal.”


Transformasi digital di tingkat UMKM dan koperasi juga krusial untuk pertumbuhan ekonomi digital, sebut Ir. Eddy Satriya, M.A., Deputi Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. 


“Terhitung Januari 2022, sebanyak 17,6 juta UMKM dan 202 koperasi berhasil terdigitalisasi. Kami menargetkan peningkatan angka tersebut menjadi 30 juta UMKM dan 500 koperasi pada 2024. Sebagai penyedia TIK terkemuka global, diharapkan Huawei akan terus melanjutkan dukungannya kepada ekosistem beserta mitra-mitra lainnya agar target tersebut bisa tercapai.” katanya.


Sementara, Muhammad Dennisa, Program Director Huawei Spark Malaysia menjelaskan bahwa program Spark memfasilitasi kolaborasi yang erat antara pemerintah dengan komunitas, dengan tujuan mendukung pertumbuhan ekonomi di jenjang lokal lewat pengembangan startup teknologi. 


“Pengembangan tersebut ditujukan untuk menyediakan lingkungan yang kondusif dan berkelanjutan bagi startup teknologi, menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan pengembangan talenta, menaikkan daya saing startup lokal, dan memperluas akses terhadap investasi dari pasar global.”


Lewat program Spark, startup juga dapat menawarkan solusinya kepada Huawei dengan total peluang bisnis senilai US$123 miliar, atau kepada 197 mitra korporasi Huawei yang terdaftar di Fortune 500. Lebih lanjut, mereka dapat bertemu dengan lebih dari 600 juta pengguna Huawei App Store dan Cloud Marketplace.