Transformasi Digital dan Ekonomi Halal: Langkah Mahasiswa Menuju Panggung Global

Notification

×

Iklan

Iklan

Transformasi Digital dan Ekonomi Halal: Langkah Mahasiswa Menuju Panggung Global

Minggu, 16 November 2025 | 08:14 WIB Last Updated 2025-11-16T01:14:34Z



 ZONAHALAL.ID JAKARTA -- Sebanyak 75 mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari tujuh negara antusias mengikuti kunjungan akademik ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Kegiatan ini menjadi kesempatan berharga untuk memperdalam pemahaman mengenai kepemimpinan entrepreneurial sekaligus menjajaki peluang ekonomi halal di pasar global.


Kunjungan ini juga bertujuan memperluas wawasan tentang kepemimpinan berbasis nilai-nilai Islam serta memahami dinamika ekonomi halal dunia. Peserta terdiri atas mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Surakarta, Universitas Malikussaleh Aceh, Universitas Khairun Ternate, UIN Samarinda, IAIN Pontianak, UIN Malang, Universitas Trunojoyo Madura, UIN Semarang, dan UIN Jember. Mereka berasal dari Indonesia, Thailand, Filipina, Kamboja, Afghanistan, Turkiye, dan Gambia. Kunjungan berlangsung di Gedung MUI Pusat, Jakarta.


Para peserta disambut hangat oleh Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH. Cholil Nafis. Dalam forum yang inspiratif tersebut, Ia memaparkan peran MUI dalam membimbing umat dan menjembatani aspirasi masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya kegiatan semacam ini sebagai sarana bertukar gagasan, memperluas pemahaman, serta menyerap aspirasi generasi muda.


“Melalui forum ini, MUI dapat menjelaskan gagasannya kepada mahasiswa. Sebaliknya, MUI juga berkesempatan menyerap aspirasi, harapan, dan pemikiran dari generasi muda, termasuk dosen dan mahasiswa UIN,” ujarnya dikutip dari Halal MUI, Minggu (16/11/2025).


Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara lembaga keagamaan dan dunia kampus. Sinergi tersebut menjadi kunci dalam pengembangan ekonomi halal serta kepemimpinan berlandaskan nilai Islam, baik di tingkat nasional maupun global.


Mewakili manajemen Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) LPPOM), Hendra Utama menjelaskan bahwa nilai pasar ekonomi halal dunia terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Sektor halal kini berkembang tidak hanya pada produk pangan, tetapi juga fesyen, kosmetik, farmasi, pariwisata, media, hingga keuangan syariah.


Dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki posisi strategis sebagai produsen sekaligus konsumen potensial dalam ekosistem halal global. “Era digital juga menghadirkan sinergi baru antara halal dan teknologi. Berbagai platform e-commerce kini menampilkan logo halal untuk memberikan kejelasan dan kepercayaan kepada konsumen. Bahkan, teknologi blockchain mulai digunakan untuk memastikan rantai pasok halal yang transparan dan terverifikasi dari hulu hingga hilir,” jelas Hendra.


Ia menambahkan bahwa sertifikasi halal kini telah menjadi trust mark global, simbol kepercayaan dan kualitas yang membuka akses pelaku usaha ke pasar internasional. Sertifikasi halal juga meningkatkan loyalitas konsumen, baik Muslim maupun non-Muslim, karena mencerminkan standar kebersihan dan etika yang tinggi.


Sebagai Auditor Halal Senior LPH LPPOM, Hendra menekankan pentingnya membangun ekosistem halal tangguh melalui pendekatan pentahelix, yang melibatkan:


1. Akademisi, seperti UIN dan inkubator bisnis halal, yang mencetak SDM unggul dan inovatif.

2. Pemerintah, melalui BPJPH, sebagai regulator dan fasilitator kebijakan.

3. MUI, sebagai penetap standar dan fatwa halal.

4. Pelaku usaha dan industri, sebagai motor penggerak ekonomi halal.

5. Komunitas dan mahasiswa, sebagai penggerak generasi muda halalpreneur.


Kolaborasi ini diharapkan memperkuat ekosistem halal entrepreneurship, mendorong inovasi, serta membuka peluang bisnis yang berdaya saing dan berdampak sosial positif. Mahasiswa didorong memanfaatkan ilmu, teknologi, dan jejaring yang dimiliki untuk menciptakan bisnis halal yang kompetitif dan berkelanjutan.


Transformasi digital turut membuka jalan bagi kebangkitan ekonomi halal di pasar global. Dengan integritas, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor, Indonesia memiliki peluang besar menjadi pusat ekosistem halal dunia. Sertifikasi halal, branding yang autentik, dan pemanfaatan teknologi digital menjadi fondasi utama menuju masa depan halal yang inklusif dan berkelanjutan.


Dalam konteks ini, LPH LPPOM memiliki keunggulan bukan hanya karena pengalaman panjang dalam sertifikasi halal, tetapi juga melalui dukungan terhadap generasi muda, termasuk mahasiswa, untuk memahami dan memasuki pasar halal global. Dengan fasilitas laboratorium modern yang terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN), LPH LPPOM menyediakan layanan pengujian yang profesional, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.


Laboratorium tersebut juga menjadi yang pertama di Indonesia memadukan konsep halal dan vegan, menjadikannya pusat belajar dan referensi praktis bagi mahasiswa dalam mengembangkan produk halal, memahami standar internasional, dan mempersiapkan diri menghadapi pasar halal global. Ini menjadi langkah penting bagi generasi muda yang ingin menjadi pionir dalam ekosistem halal dunia.


Melalui fasilitas ini, LPH LPPOM tidak hanya mendukung proses sertifikasi, tetapi juga menyediakan layanan pengujian produk, pelatihan, dan konsultasi teknis untuk memperkuat daya saing pelaku usaha di tengah transformasi pasar halal global.