LPPOM MUI Bawa Indonesia ke Panggung Halal Dunia Lewat Inovasi dan Riset Laboratorium

Notification

×

Iklan

Iklan

LPPOM MUI Bawa Indonesia ke Panggung Halal Dunia Lewat Inovasi dan Riset Laboratorium

Selasa, 23 September 2025 | 21:26 WIB Last Updated 2025-09-23T14:26:18Z

 


ZONAHALAL.ID JAKARTA -- Dengan dukungan laboratorium LPPOM MUI, pelaku usaha kini dapat merasakan manfaat sertifikasi halal BPJPH yang lebih cepat dan mudah. Keandalan laboratorium halal ini terbukti melalui berbagai riset pengujian, mulai dari analisis DNA hingga penentuan batas etanol, yang semuanya bertujuan memastikan produk benar-benar memenuhi standar halal. Posisi strategis ini menjadikan LPPOM sebagai representasi Indonesia dalam ekosistem halal global.


Di panggung internasional, LPPOM kembali menorehkan prestasi membanggakan. Pada 17 September 2025, LPPOM mendapat undangan khusus untuk mempresentasikan riset pengujian halal dalam ajang Halal Certification Body Convention (HCBC) yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia.


Forum ini merupakan bagian dari Global Halal Summit (GhaS) 2025, acara tahunan bergengsi yang diprakarsai oleh Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM). Acara ini mempertemukan lembaga sertifikasi halal, pemerintah, pakar syariah, dan pelaku industri dari berbagai negara. Kehadiran LPPOM menjadi bukti bahwa lembaga ini tidak hanya berperan penting di tingkat nasional, tetapi juga diakui kontribusinya dalam percaturan halal dunia.


Pada kesempatan tersebut, Heryani, General Manager Laboratorium LPPOM MUI, tampil sebagai pembicara utama. Ia memaparkan berbagai strategi yang tengah dijalankan LPPOM, antara lain:


- Regulasi pengujian halal yang diterapkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH),

- Riset-riset ilmiah yang mendukung penetapan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI),

- Pengembangan reagen halal lokal berkualitas tinggi.


Presentasi tersebut menegaskan komitmen LPPOM dalam mengintegrasikan sains modern dengan syariat Islam, sehingga mampu menghadirkan metode pengujian halal yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.


Global Halal Summit 2025 dibuka oleh Perdana Menteri Malaysia, YAB Dato’ Seri Anwar bin Ibrahim, di Malaysia International Trade and Exhibition Centre (MITEC). Dalam sambutannya, Anwar menekankan bahwa halal bukan sekadar label, tetapi simbol kepercayaan yang menjadi landasan konsumen global. Ia juga menyoroti pentingnya peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam menggerakkan pertumbuhan industri halal — sebuah pesan yang selaras dengan komitmen LPPOM dalam mendampingi tidak hanya industri besar, tetapi juga UMKM agar mampu bersaing lewat produk halal yang berkualitas.


Dalam sesi bertema “Exploring Halal Forensics: Integrating Islamic Jurisprudence with Modern Science”, Heryani memaparkan riset terbaru LPPOM terkait pengujian DNA babi untuk mendukung proses otentikasi sertifikasi halal.


“LPPOM aktif dalam pengembangan metode ini, bahkan terlibat dalam Komite Teknis 19-07 Biomolekuler dan Bioteknologi di Badan Standardisasi Nasional (BSN). Dengan keterlibatan ini, LPPOM membantu menetapkan standar uji DNA babi, baik untuk sampel umum maupun dengan kandungan DNA rendah — yang merupakan titik krusial dalam pengujian halal,” jelas Heryani dikutip dari laman Halal MUI, Selasa (23/9/2025).


Paparan tersebut juga menyinggung regulasi terbaru sesuai Keputusan Kepala BPJPH No. 78 Tahun 2025, yang mewajibkan lembaga pemeriksa halal untuk melakukan pengujian terhadap DNA babi, protein babi, dan kandungan etanol. Heryani menegaskan bahwa LPPOM tidak hanya melaksanakan pengujian sebagai rutinitas laboratorium, tetapi juga menyediakan data riset penting yang menjadi dasar dalam penetapan fatwa MUI.


“Salah satu contohnya adalah penelitian LPPOM mengenai kandungan alkohol dalam nabiz atau rendaman buah, yang kemudian menjadi dasar penetapan batas maksimal 0,5% etanol dalam produk minuman halal,” tambahnya.


Kontribusi ini memperlihatkan bahwa riset ilmiah LPPOM memiliki dampak langsung terhadap keputusan fatwa, memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi umat.


Tak hanya pengujian DNA dan riset etanol, LPPOM juga terus mengembangkan berbagai metode uji lainnya. Mulai dari:


- Uji daya tembus air,

- Uji DNA manusia,

- Identifikasi berbagai spesies hewan,

- Hingga pengujian keamanan pangan dan kosmetika.


Inovasi-inovasi ini tidak hanya mendukung kebutuhan industri, tetapi juga memperkuat fondasi ilmiah dari standar halal yang diberlakukan di Indonesia dan diakui secara internasional.


Dalam forum HCBC, LPPOM berbagi panggung dengan sejumlah pakar dari Malaysia, di antaranya:


- Roslan Alias dari Department of Standards Malaysia, yang membahas standar laboratorium,

- Dr. Padillah Yahya dari Department of Chemistry Malaysia, yang menjelaskan sistem pengujian halal di negaranya.


Diskusi yang berlangsung hangat ini mendapat respons positif dari peserta internasional. Delegasi dari berbagai negara, termasuk Ghana dan Nigeria, mengajukan pertanyaan mengenai implementasi pengujian laboratorium dan tantangan teknisnya. Beberapa delegasi bahkan melanjutkan diskusi setelah sesi berakhir, menunjukkan tingginya ketertarikan terhadap pengalaman dan keahlian yang dimiliki LPPOM.


Sejak tahun 2010, HCBC telah menjadi ajang penting yang mempertemukan lembaga sertifikasi halal, akademisi, serta pelaku industri dari berbagai sektor. HCBC merupakan bagian dari rangkaian Global Halal Summit, yang juga mencakup:


Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) — pameran produk halal terbesar di dunia,

International Halal Technical Capacity Development Program (IHTCDP) — program peningkatan kapasitas teknis lembaga sertifikasi halal global.


Keikutsertaan LPPOM dalam GhaS 2025 menegaskan bahwa Indonesia memiliki posisi strategis dalam perkembangan industri halal dunia. Dengan konsistensi dalam riset, inovasi pengujian, serta kontribusi terhadap penetapan fatwa, LPPOM menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekosistem halal, memberikan jaminan mutu bagi konsumen, dan mendorong pertumbuhan industri halal yang berdaya saing tinggi di pasar global.