ZOANAHALAL.ID BANDUNG – Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi bekerja sama dengan Akademi JULEHA (Juru Sembelih Halal) UIN Sunan Gunung Djati Bandung sukses menyelenggarakan praktik penyembelihan halal yang diikuti oleh 80 mahasiswa Biologi semester 5.
Kegiatan ini berlangsung di Laboratorium Halal UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Rabu (24/9/2025) sebagai bagian dari Pekan Praktik Ibadah, yang menjadi persyaratan akademik menjelang sidang munaqosyah.
Dengan menghadirkan dua narasumber sekaligus instruktur pelatihan dari Akademi JULEHA UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Arif Nursihah, S.Th.I., MA. dan Muhammad Imron Rosyadi, M.Ag., yang memberikan materi sekaligus memandu praktik penyembelihan.
Tujuannya tidak hanya memberikan keterampilan teknis kepada mahasiswa, melainkan untuk menanamkan pemahaman mendalam tentang kehalalan produk hewani.
Penyembelihan yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam bukan hanya memastikan status halal dari produk, tetapi menjadi ikhtiar bersama dalam menghadirkan nilai keberkahan, kesehatan, dan etika.
Selain itu, praktik ini mengajarkan mahasiswa untuk menempatkan animal welfare sebagai prinsip utama, yakni memperlakukan hewan dengan baik, menekan rasa sakit dan stres sebelum penyembelihan, serta menjaga proses agar tetap higienis dan profesional.
Dalam sambutannya, Ketua Pusat Halal UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. Tri Cahyanto, M.Si., menekankan bahwa keterampilan penyembelihan halal merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa Biologi, terutama di era saat ini ketika kebutuhan terhadap produk halal semakin meningkat.
“Penyembelihan halal bukan sekadar keterampilan teknis, tetapi amanah besar yang melibatkan aspek spiritual, keilmuan, dan etika. Mahasiswa harus memahami bahwa kehalalan suatu produk ditentukan bukan hanya dari jenis hewan atau bahan, tetapi juga dari proses penyembelihan yang mengikuti tuntunan syariat Islam. Ditambah dengan prinsip animal welfare, kita memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya halal secara syar’i, tetapi juga thayyib, yakni baik, sehat, dan bermanfaat,” tegasnya.
Arif Nursihah, S.Th.I, MA., menegaskan dalam praktik penyembelihan halal, aspek fiqh harus menjadi landasan utama.
“Dalam Fiqh al-Dzabh atau fiqh penyembelihan halal, ada rukun dan syarat yang harus dipenuhi, mulai dari penyembelih yang beragama Islam dan berakal, hewan yang halal untuk dikonsumsi, serta tata cara pemotongan yang memutus saluran pernafasan, makanan, dan dua urat nadi. Jika salah satu unsur ini ditinggalkan, maka penyembelihan bisa menjadi tidak sah. Oleh karena itu, mahasiswa perlu memahami bahwa penyembelihan halal adalah ibadah sekaligus amanah. Dengan memadukan fiqh penyembelihan dan prinsip animal welfare, kita menghadirkan praktik yang sesuai syariat sekaligus beretika,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Biologi, Dr. Ateng Supriyatna, M.Si., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata integrasi iman dan ilmu yang menjadi ciri khas Prodi Biologi.
“Melalui praktik ini, mahasiswa Biologi tidak hanya berlatih keterampilan penyembelihan, tetapi juga melihat keterkaitannya dengan ilmu biologi. Misalnya, praktik thaharah dengan mikrobiologi dan kesehatan lingkungan, puasa dengan metabolisme tubuh, hingga penyembelihan hewan dengan prinsip animal welfare yang terkait langsung dengan bioetika dan kesejahteraan hewan. Inilah bentuk nyata bagaimana sains dan nilai-nilai Islam saling melengkapi,” ungkapnya.
Praktik penyembelihan halal ini mempertegas posisi UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai perguruan tinggi Islam yang berkomitmen mengintegrasikan nilai-nilai syariat dengan keilmuan modern. Dengan kegiatan ini, mahasiswa dilatih menjadi generasi yang memiliki keterampilan praktis, landasan fiqh yang kuat, serta kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan.
Dengan terselenggaranya praktik ibadah ini, mahasiswa Jurusan Biologi diharapkan tumbuh menjadi insan kāffah yang unggul dalam bidang keilmuan, berkarakter Islami, dan siap berkontribusi dalam masyarakat melalui penerapan penyembelihan halal yang sesuai syariat Islam dan prinsip animal welfare.
Uniknya, hasil sembelihan selanjutnya langsung diolah untuk dikonsumsi bersama-sama sebagai bentuk syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan dan mengokohkan ikatan kekeluargaan, persaudaraan antara dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa.