Kepala BPJPH Gagas Pembentukan ASEAN–Australia–New Zealand Halal Forum

Notification

×

Iklan

buku

Iklan

buku

Kepala BPJPH Gagas Pembentukan ASEAN–Australia–New Zealand Halal Forum

Kamis, 08 Mei 2025 | 07:30 WIB Last Updated 2025-05-08T00:30:00Z
buku





ZONAHALAL.ID, JAKARTA — Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan, menggagas pembentukan ASEAN–Australia–New Zealand Halal Forum. Forum lintas negara ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem halal global dan memperkokoh posisi Indonesia dalam ekonomi halal dunia.


"Pada 22 April 2025 kemarin, kami mengadakan diskusi meja bundar dan menggagas satu forum yang kami sebut ASEAN Halal Forum," ujar Ahmad Haikal Hasan, yang akrab disapa Babe Haikal, dalam keterangan resminya, Kamis (9/5/2025).


Saat ini konsep halal telah menjadi keunggulan kompetitif (competitive advantage) dalam ekosistem global. Oleh karena itu, BPJPH mendorong pembentukan forum halal yang melibatkan negara-negara ASEAN, Australia, dan Selandia Baru untuk mempercepat sinergi internasional di bidang ini.


Menurut Babe Haikal, sertifikasi halal kini memiliki pengaruh yang luas karena halal telah menjadi sesuatu yang universal, tidak hanya terbatas pada aspek keagamaan, tetapi telah bermetamorfosis menjadi gaya hidup (lifestyle). "Halal adalah traceability, trustability, dan transparency. Halal bisa ditelusuri, dipercaya, dan disajikan dengan transparan, dari hulu hingga hilir," jelasnya.


Dalam pandangan masyarakat global, halal juga dianggap sebagai simbol kesehatan dan kebersihan. Konsep ini telah menjadi bagian dari peradaban modern yang mengedepankan kualitas dan keamanan produk.


Babe Haikal menegaskan bahwa forum ini akan menyoroti universalitas halal sebagai standar mutu produk, bukan semata-mata milik umat Islam. "Buktinya, negara-negara pengekspor produk halal terbesar justru adalah negara non-Muslim seperti China, Amerika Serikat, dan Brasil," ungkapnya.


Ia juga menyoroti besarnya nilai ekonomi dari transaksi halal global yang mencapai sekitar Rp21.000 triliun. "Itu pun baru yang tercatat. Banyak transaksi halal lain yang belum terdata. Di Indonesia, kita baru mencapai sekitar Rp637 triliun, artinya ini baru sekitar 3–4% saja dari potensi yang ada," katanya.


“Kalau kita sedikit saja menggeliat dan menertibkan sistem halal, maka akan terwujud cita-cita ‘Halal Indonesia untuk Masyarakat Dunia’,” tambahnya.


Babe Haikal juga menekankan pentingnya posisi Indonesia dalam forum ini, mengingat seperempat penduduk ASEAN berasal dari Indonesia. “Oleh karena itu, Indonesia menggagas forum ini agar kita bisa semakin berdiri di atas kaki kita sendiri dan memimpin arah perkembangan halal global,” pungkasnya.